Total Tayangan Halaman

Senin, 08 Juli 2019

Penulisan 3

Augmented Reality
            Menurut penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007), Augmented Reality atau AR bertujuan untuk mengembangkan yang memperbolehkan penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. AR memperbolehkan pengguna melihat objek dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkan di dunia nyata dengan bantuan perangkat teknologi seperti webcam, komputer, smartphone, maupun kacamata khusus. Pengguna di dalam dunia nyata tidak dapat melihat objek dengan mata telanjang, untuk melihat objek tersebut, dibutuhkan bantuan perantara berupa komputer dan kamera yang nantinya akan menyisipkan objek maya ke dunia nyata. Sistem ini berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang sepenuhnya merupakan virtual environment.
            Augmented Reality dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya penggunaan marker yaitu :
1.      Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Merupakan ilustrasi hitam dan putih berbentuk persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Kamera komputer atau smartphone akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3d. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak tahun 1980-an dan pada awal tahun 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan augmented reality.
2.      Markerless Augmented Reality
Salah satu metode augmented reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode Markerless Augmented Reality. Dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan marker untuk menampilkan objek virtual 3d atau yang lainnya. Meskipun dinamakan dengan markerless, aplikasi ini tetap berjalan dengan melakukan pemindaian terhadap objek, namun ruang lingkup pemindaiannya lebih luas dibanding dengan Marker Based Tracking. Adapun beberapa teknik yang digunakan untuk Markerless Augmented Reality adalah sebagai berikut :
a.      Face Tracking
           Dengan algoritma pada komputer yang terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya.
b.      3D Object Tracking
           Berbeda dengan Face Tracking yang hanya dapat mengenali wajah manusia, teknik 3D Object Tracking ini dapat mengenali semua bentuk benda yang ada di sekitar seperti mobil, motor, televisi, meja, dan lain-lain.
c.       Motion Tracking
           Pada teknik ini, komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah digunakan secara ektensif untuk meproduksi film yang mencoba mesimulasikan gerakan.
d.      GPS Based Tracking
            Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iOS dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada pada smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada aplikasi yang menampilkannya dalam bentuk 3D.

Penulisan 2

Saxophone
            Saxophone adalah instrumen yang masih tergolong dalam aerophone, single-reed woodwind, woodwind instrumen. Aerophone adalah alat musik yang bunyinya berasal dari getaran udara dengan cara ditiup. Single-reed woodwind adalah instrument yang membutuhkan satu bilih bambu sebagai sumber suara. Woodwind instrument adalah alat musik yang sumber suaranya dari kayu atau bambu seperti suling bambu.
            Saxophone biasanya terbuat dari bahan logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saxophone pada umumnya dihubungkan dengan popular musik, big band musik, dan jazz, tapi awalnya ditunjukan sebagai instumen orkestra dan band militer.
Sejarah Saxophone
            Alat musik saxophone diciptakan oleh pemain musik asal Belgia bernama Aldophe Sax. Terciptanya alat musik saxophone diawali dengan perkembangnya alat musik klarinet, karena Aldophe Sax adalah pemain klarinet sekaligus pembuat klarinet. Penelitian dan eksperimennya dalam membuat klarinet dan akhirnya diciptakan saxophone dan berkembang. Pada awalnya saxophone belum berbentuk seperti saxophone seperti sekarang. Eksperimen Aldophe Sax dengan berbagai klarinet yang membuat munculnya instrumen baru yaitu saxophone
            Aldophe Sax lahir di Belgia pada 6 November 1814, ayahnya adalah pembuat alat musik bernama Charles Joseph Sax. Bakat sebagai pembuat alat musik turun daru ayahnya kepada Aldophe Sax. Aldophe Sax mulai belajar membuat musik pada umur 15 tahun.
            Tahun 1841 Aldophe Sax diterima bekerja di Paris, di pusat pembuatan alat musik tiup, di tempat tersebut Aldophe Sax terus melakukan eksperimen dan desain baru untuk alat musik. Perkembangan saxophone selanjutnya terjadi pada tahun 1845, tetapi bentuk saxophone pada awalnya masih seperti bass klarinet, maka saxophone disebut sebagai keluarga klarinet, dilihat dari bentuknya sendiri.
            Menurut penelitian, saxophone berkembang pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah saat Aldophe mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846.
            Penggunaan Saxophone ini pertama kali diperkenalkan oleh sahabat dari Adophe Sax yaitu Hector Berlioz pada tahun 1842. Penggunaannya dalam orkestra sangat jarang, hanya beberapa komposer klasik yang menggunakannya seperti Berlioz, Maurice Ravel, dan komposer Jerman, Richard Wagner.
            Perkembangan secara teknis bahwa saxophone dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten Adolphe Sax masih berlaku dan sesudahnya. Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip kepada klarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, saat bermunculan pembuat saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya lebih cepat secara teknis. Meski begitu, dalam 150 tahun perkembangannya, fondasi dasar saxophone tidak banyak berubah dari desain awalnya. Pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak digunakan.
            Setelah semakin berkembang, Aldophe Sax terus membuat saxophone, perkembangan saxophone pun banyak dilanjutkan oleh pembuat alat musik, sehingga terus berkembang menjadi seperti sekarang ini. Aldophe Sax melanjutkan kariernya sebagai pembuat alat musik dan mengajar di Konservatori Paris sebagai pengajar saxophone pada tahun 1867 sampai meninggal karena kanker pada tahun 1894.
Jenis-jenis Saxophone
            Dalam hal sebuah suara manusia, saxophone mempunyai suara yang berbeda juga, berikut beberapa jenis saxophone yang umum digunakan :
1.       Tenor Saxophone
Memiliki nada Bb=do disebut in Bb. Tombol C tenor dan Soprano menghasilkan frekuensi nada Bb pada piano. Tombol C Alto menghasilkan frekuensi nada Eb pada piano. Nada yang dapat dihasilkan dari Tenor Sax dengan normal mulai ( G nada piano) rendah sampai dengan F oktaf ke 3. 
2.       Alto Saxophone
Alto Saxophone memiliki range nada yang lebih universal, nada rendahnya sampai dengan Bb, sedangkan nada tinggi normalnya adalah F#. Sama halnya dengan Tenor, Alto dapat memproduksi nada octaf ke 4 bahkan ke 5 dengan teknik Altissimo Fingering 
3.       Sopran Saxophone
     Penjarian atau Fingering dari Sopran Saxophone sama dengan tenor akan tetapi nadanya beberapa oktaf diatas oktaf normal dari tenor. Soprano terdiri dari 2 macam yaitu soprano yang normal yang panjang lurus bentuknya. Ada juga soprano curved yaitu dikenal sebagai Baby Saxophone di Indonesia. 

Selasa, 02 Juli 2019

Penulisan 1


Gunung Prau

            Gunung Prau berada di daerah Dieng, Wonosobo yang berketinggian 2565 Meter Di Atas Permukaan Laut (MDPL). Perjalanan ini bermula pada tahun 2017 bulan Oktober bersama 12 orang. Semua berkumpul disalah satu kosan teman kami yang berada di Depok. Beberapa orang ada yang membeli logistik untuk persiapan mendaki ke Gunung Prau, dan sisanya merapihkan keril untuk memasukan alat – alat seperti tenda, kompor, nesting, flysheet, hammock, dan barang pribadi. Setelah teman yang membeli logistik dating, kita bergegas menuju terminal pada pukul 21.00 WIB. Perjalanan menuju Gunung Prau menggunakan travel. Ongkos yang dikeluarkan dalam sekali perjalanan sekitar 100.000/orang. Estimasi perjalanan sekitar 8 jam, namun dalam perjalan mobil yang kami tumpangin tersasar sehingga waktu perjalanan bertambah 2 jam.
            Pada pukul 09.00 WIB keesokan harinya kami sampai di Base Camp Gunung Prau, kami makan terlebih dahulu untuk mengisi tenaga sebelum memulai pendakian. Pukul 10.00 WIB kami bersiap siap untuk memulai pendakian, Diawal pendakian kami akan melewati ladang warga sampai di Pos 1. Pos 1 jaraknya sangat dekat hanya 10 menit dari basecamp. Perjalanan menuju pos 2 sudah memasuki hutan dengan medan yang sudah cukup menanjak. Kemudian kami melakukan istirahat sejenak. Setelah beristirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan. Sekitar satu jam berjalan kami akhirnya tiba di pos 2. Di pos 2 kami beristirahat kembali. Kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Medan menuju pos 3 hampir sama seperti perjalanan ke pos 2. Setelah berjalan sekitar 45 menit sampai juga di pos 3. Pos 3 sama seperti pos 2 tak terlalu luas tetapi cukup jika membuka satu tenda sampai dua tenda. Dari pos 3 medan sudah mulai curam dengan tanjakan-tanjakan yang cukup terjal. Setelah 45 menit berlalu akhirnya tiba juga di puncak Prau. Setelah sampai di puncak, kami langsung menuju Camp Area. Perjalanan menuju Camp Area melewati bukit teletubis dengan medan yang datar. Setelah 15 menit berjalan akhirnya kami sampai di Camp Area. Kami langsung mendirikan tenda, karena tenda yang kami bawa ada 3, makan tim dibagi untuk mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri, kami membuat makanan. Waktu berlalu, tak terasa matahari pun terbenam dan menunjukan panorama yang indah.
            Keesokan harinya cuaca cukup bersahabat karena matahari mulai terlihat. Kami semua sibuk berfoto untuk kenang kenangan, Setelah puas berfoto, kami kembali ketenda untuk menyiapkan sarapan. Setelah kenyang menyantap makanan. Kami merapihkan keril dan tenda untuk turun melalui jalur Dieng. Perjalanan turun ke Dieng lebih cepat dari naik, kami hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di basecamp Dieng. Setelah sampai kami beristirahat dan bersih-bersih sebelum melanjutkan perjalan ke Jakarta. Sesampainya di Base Camp beberapa teman kami ada yang membeli oleh – oleh untuk keluarga. Setelah belanja, kami berangkat menuju terminal Dieng. Pada Pukul 06.00 kami sampai di Jakarta.

TUGAS 4 BAHASA INGGRIS BISNIS 2


There are multiple study strategies and areas of improvement that you may consider to get a higher score on the reading section of the test.
1.       Improve Your Reading Speed
Time is of the essence when it comes to the TOEFL. In fact, all other things being equal, good timing and the ability to pace yourself can make or break your TOEFL score.
In other sections, time is specifically called out. For example, when you are speaking, you will have 15 seconds to prepare an answer and 45 seconds to record it. In the Listening section, you can only hear the dialogue when it is played out to you.
The Reading section is where a sense of time and pace will need to come from you and you alone. You need to judge how much time you have left to complete the readings and give your answers.
This is trickier than it seems, because you will be faced by not one difficult-to-understand text, but several (three or four).
The Reading section can have up to 56 questions for 3 or 4 passages, and the maximum time given for the section is 80 minutes. That means you will have only 5 minutes to read each text and about 1 minute to answer each question in the Reading section.
If you want to have more time to answer the questions, you will need read each passage in just 3 or 4 minutes—and you’re probably going to want to read each passage more than once. That’s tough!
To succeed, you’ll need start improving your reading speed.
Time yourself when you study for the test and note how long it takes you to go through a given passage. You will likely notice that you slow down when your level of comprehension drops down, and that’s normal! When you understand less, you need to slow down and read more carefully.
Everyone reads at a different pace. Your task is to make your reading pace slightly faster for the very specific test-taking situation, so you can switch gears and go into full-speed mode if you need to.

Apart from studying TOEFL-style academic passages, be sure to read other English language material as well. Read English literature, newspapers and magazines—reading a variety of English writing styles will help improve your reading speed.
2.       Work on Your Comprehension Speed
Once you have worked on your reading speed and are comfortable gulping down a complex English passage in less time (in under 4 minutes, to be precise), you are ready for the next step.
Now you need to teach yourself to remain calm and avoid stressing out when you encounter an unfamiliar word. The reading section will be full of challenging words you have not seen before. They put in challenging words that you probably do not know on purpose.
The reading section will ask you to deduce meaning and infer information from words you do not understand.
This is what the reading section is actually testing. Not your ability to memorize a thesaurus before the test, but your skill at dealing with vocabulary words that you do not know. Not knowing a word is not only normal, but it is expected from speakers of English as a foreign language.
When you stumble across a word you do not understand, your first reaction might be to check Google Translate or consult a dictionary. When these tools are not available, you may panic and get hung up on trying to understand the word, wasting time that is extremely valuable for you during the TOEFL.
Force yourself to skip that unknown word and continue reading. Often, you will find that the meaning of the whole text is easy to understand, even if you did not understand a few words. Cool, right?
3.       Learn Specific Vocabulary
Even though you will encounter unknown words, developing a nice and wide vocabulary never hurt anyone. When you study for the Reading section of the TOEFL, whether you are at home or in class, go ahead and look up words you don’t understand!
Since you are practicing for the Reading section of the TOEFL, try to read every text completely without looking up any words. After you have read the whole text and tried to understand everything on your own, then you may look up words. This is very similar to the actual testing situation.
Make a list of unfamiliar words and translate them using an English-to-English dictionary. This is important! You must avoid the temptation to use a dictionary which translates words from English to your native language. Don’t give in!
The English-to-English dictionary will be very helpful to you. Not only will you read a clear English explanation for the word you do not understand, you will also familiarize yourself with synonyms (similar words) and antonyms (opposite words). Hint, hint! This is hugely useful and very much applicable to TOEFL.
Your vocabulary will grow and so will your confidence. By the time you get to your test day, you will have a much larger English vocabulary to help you out.
4.       Keep Moving
Timing is everything in TOEFL.
When it comes to the Reading section, remember that you will not have more than 4 minutes per passage, so do not get hung up on every passage. Try not to stop! Keep moving no matter what.
There are multiple passages on the test, and you are guaranteed to feel more comfortable with one or another. Some will seem harder and some will seem easier. Skim the passage, note key words in sentences, leave unfamiliar terms behind and keep in mind that TOEFL passages may contain words that even native speakers don’t typically know.
Keep in mind that the TOEFL is highly specific.
You may see a question like: “The word X on line Y is closest in meaning to…” with four choices of words following. Rest assured—most of the choices will sound similar or have very similar meanings, so you will need to read the text carefully to identify the correct answer.
5.       Use the Line Numbering
The TOEFL quirk of numbering every fifth line in the passage is meant to help you navigate to the words or sentences referred to in the questions. Practice locating specific lines by the numbers provided—you might be surprised by how much time you can actually waste looking for line 29 or 47!
That being said, when starting your actual TOEFL, take a deep breath and do not let the Reading section tire you out.
You have practiced and studied enough, and it is now time to demonstrate your excellent English reading skills!

Kamis, 13 Juni 2019

TUGAS 3 BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Strategi Mengerjakan Soal Structure Pada TOEFL (Tugas 3 Mata Kuliah Bahasa Inggris Bisnis 2)
Pastikan Kesesuaian Kalimat yang Memiliki Subject dan Verb
Soal TOEFL structureAnda tahu bahwa kalimat dalam bahasa Inggris harus memiliki subjek (subject) dan kata kerja (verb). Jenis yang paling umum dalam pertanyaan STRUCTURE TOEFL Test ialah mengenai subject dan verb: mungkin kata yang dikosongkan, baik subject atau verb atau keduanya, atau mungkin kata yang memiliki subject tambahan atau verb tambahan. Cara menjawab soal TOEFL structure jenis ini, perhatikan beberapa contoh berikut.
Contoh 1:
_________ was backed up for miles on the freeway.
    (A)      Yesterday
    (B)      In the morning
    (C)      Traffic
    (D)      Cars
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh di atas Anda melihat langsung bahwa ada sebuah kata kerja (verb), tapi tidak ada subjek. Jawaban (C) adalah jawaban yang tepat karena mengandung subjek tunggal "traffic" dan sesuai dengan kata kerja tunggal "was". Jawaban (A), "yesterday", dan jawaban (B),  "in the morning", bukanlah subjek, karenanya keduanya tidak benar. Meskipun jawaban (D), "cars", bisa jadi subjek,  itu pun tidak benar. Karena "cars"  berbentuk jamak, sehingga tidak sesuai dengan kata kerja tunggal "was".
Contoh 2:
Engineers________ for work on the new space program.
    (A)     necessary
    (B)     are needed
    (C)     hopefully
    (D)     next month
Pembahasan Soal dan Jawaban
Dalam contoh ini, bahwa kalimat di atas, Engineers sebagai subject, namun tidak ditemukan kata kerja (verb). Karenanya, jawaban (B) merupakan jawaban paling tepat. Karena "are needed"  adalah kata kerja.  Sedangkan, jawaban (A), (C), dan (D) bukanlah verb, sehingga bukanlah jawaban yang benar.
Contoh 3:
Fitzgerald_______ the society of the 1920's in his novel, The Great Gatsby.
    (A)     reflect
    (B)     reflects
    (C)     are reflecting
    (D)     have reflected
Pembahasan Soal dan Jawaban
Fitzgerald merupakan subjek orang ketiga tunggal. Maka, kata kerja yang mengikutinya juga harus dalam bentuk tunggal. Karenanya, jawaban yang tepat ialah (B).


TUGAS 2 BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Tips Belajar Soal Tes TOEFL Listening Comprehension

Tes TOEFL Listening Comprehension Section bertujuan menguji kemampuan Anda dalam memahami bahasa lisan. Akan tetapi, untuk bisa memahami bahasa lisan tersebut, di samping harus membiasakan diri mendengarkan bahasa Inggris lisan, Anda harus memiiiki pengetahuan struktur bahasa (tata bahasa) Inggris yang memadai. Semua kalimat dalam bagian ini menggunakan kalimat yang grammatically correct (benar menurut tata bahasa) dan biasanya dalam bentuk kalimat lengkap. Semua kalimat tersebut diucapkan dalam percakapan bahasa Inggris. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan soal tes TOEFL Listening Comprehension dengan baik, Anda dituntut memiiiki kemampuan untuk:

1.      Memahami tekanan dan nada.
2.      Memahami perbedaan bunyi.
3.      Memahami idiom dalam bahasa Inggris.
4.      Memahami ungkapan-ungkapan percakapan.
5.      Memahami kelompok atau frasa kata kerja.
6.      Menemukan informasi yang tersirat (tak dinyatakan secara jelas).
7.      Memahami perbandingan.
8.      Memahami makna/isi percakapan atau pembicaraan.
Pahami bentuk-bentuk petunjuk (direction) pada masing-masing bagian (part) dengan baik sebelum hari-H ujian.
Bacalah pilihan pada masing-masing soal sebanyak mungkin ketika narator sedang membacakan perintah dan contoh soal (example).
Dengarkan dengan penuh konsentrasi dan fokuskan perhatian Anda pada percakapan yang sedang Anda dengarkan.
Maksimalkan kemampuan listening Anda pada soal-soal pertama pada masing-masing bagian.
JENIS PERTANYAAN SOAL TES TOEFL LISTENING COMPRHEHENSION
Anda sangat perlu memahami berbagai bentuk pertanyaan tes TOEFL Listening Comprehens, seperti:

1. Soal yang menanyakan Pikiran Utama (Main Idea)
     - What is the main idea of this talk?
       (Apa pikiran utama dari percakapan ini?)
    -  What are they talking about?
       (Apa yang sedang mereka bicarakan?)
2. Soal yang menanyakan Topik Pembicaraan
    - What is the text about?
      (Tentang apa teks tersebut?)
    - What is the talk about?
      (Tentang apa percakapan tersebut?)
    - What does the text talk about?
      (Teks tersebut membicarakan tentang apa?)
    - What is the topic of this talk?
      (Apa topik dari percakapan ini?)
3. Soal yang menanyakan Kesimpulan (Conclusion/Inference)
    - What can we infer from the talk?
      (Apa yang bisa kita simpulkan dari pembicaraan tersebut?)
    - What is the conclusion of this meeting?
      (Apa kesimpulan dari pertemuan ini?)
4. Soal yang menanyakan Informasi yang detail (Detailed Information) mengenai Siapa [Who), Apa (What), Di mana (Where), Kapan (When), dan Bagaimana (How).
    - Where did it happen?
      (Di mana terjadinya?)
    - When was this virus invented?
    (Kapan virus ini ditemukan?)
    - How could the explorer obtained the location ?
    (Bagaimana penjelajah mendapatkan lokasi tersebut?)
    - Who is invited to the party?
    (Siapa yang diundang ke pesta itu?)
    - What time did the meeting begin ?
    (Jam berapa pertemuan itu dimulai?)
5.  Soal yang menanyakan Saran (Suggestion/Advice)
    - What does the woman suggest?
    (Apa yang wanita tersebut sarankan?)
    - What should the man do?
    (Apa yang seharusnya laki-laki itu kerjakan?)
6.  Soal yang menanyakan implikasi (Implication)
    - What does this statement imply?
    (Apa implikasi dari pernyataan ini?)
7.  Soal yang menanyakan Tujuan (Purpose)
    - What is the purpose of the talk?
    (Apa tujuan dari percakapan tersebut?)
8.  Soal yang menanyakan Judul (Title)
    - What is the best title of the talk?
    (Apa judul yang terbaik untuk percakapan tersebut?)
9.  Soal yang menanyakan tentang Sikap/Pandangan Pembicara (Speaker's View), apakah puas
      (satisfied) sedih (sad), bahagia (happy), kritis (critical), dan sebagainya, misalnya:
    - What's the speaker's impression about the event?
      (Bagaimana kesan pembicara tentang acara tersebut?)
    - What does the speaker's feel about it?
      (Apa yang pembicara rasakan tentang ini?)
10.  Soal yang menanyakan tentang Peserta Ceramah (Audience)
    - Who is the speech addressing to?
      (Ditujukan kepada siapa pidato tersebut?)
    - Whom is the speaker talk to?
      (Kepada siapa pembicara tersebut berbicara?)

Sumber : http://www.geniustoefl.com/artikel-ilmu-kunci-toefl/artikel/listening-comprehension/tips-belajar-soal-tes-toefl-listening-comprehension

Kamis, 21 Maret 2019

TUGAS 1 BAHASA INGGRIS BISNIS 2

TOEFL
Test of English as a Foreign Language (TOEFL /ˈtoʊfəl/ TOH-fəl) is a standardized test to measure the English language ability of non-native speakers wishing to enroll in English-speaking universities. The test is accepted by many English-speaking academic and professional institutions. TOEFL is one of the two major English-language tests in the world, the other being the IELTS.
TOEFL is a trademark of the Educational Testing Service (ETS), a private non-profit organization, which designs and administers the tests. ETS issues official score reports, sent independently to institutions, for two years following the test.
Institutional Testing Program (ITP)
TOEFL ITP ("ITP" stands for "Institutional Testing Program") tests are paper-based and use academic content to evaluate the English-language proficiency of non-native English speakers. The tests use new and previously administered TOEFL test questions and are used for placement, progress, evaluation, exit testing and other situations. The test scores, format and content of the test matches the "TOEFL PBT", with the exception of not including the TWE (Test of Written Expression).
Unlike the TOEFL iBT and PBT tests, TOEFL ITP tests are administered by the institution and for internal use. It should not replace the need for the TOEFL iBT test, which is administered securely and includes Speaking and Writing components. There are two levels of TOEFL ITP: Level 1 (intermediate to advanced) and Level 2 (high beginning to intermediate).TOEFL ITP scores are mapped to the CEFR and test takers are provided with a certificate of achievement.
Internet - Based Test (iBT)
The TOEFL iBT exam is given online through the Internet at designated testing sites. It is recommended that you have basic typing skills in order to complete this exam in a timely manner. This exam measures writing, reading, listening, and speaking skills. The test is administered very frequently throughout the year at various locations. The test takes about 3-4 hours to complete. This format of the exam is generally the only option students will have at most locations where they will be taking the TOEFL exam.